Membangun Keluarga Ideal dan Harmonis
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي تَفَرَّدَ فِي أَزَلِيَّتِهِ بِعِزِّ كِبْرِيَائِهِ، وَتَوَحَّدَ فِي صَمَدِيَّتِهِ بِدَوَامِ بَقَائِهِ، وَنَوَّرَ بِمَعْرِفَتِهِ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَااِلهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً ضَمِنَ الْحُسْنَى لِقَائِلِهَا يَوْمَ لِقَائِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ أَنْبِيَائِهِ وَسَيِّدِ أَصْفِيَائِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنِ اقْتَفَى أثَرَهُمْ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ فَفَازَ بِاقْتِفَائِهِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ أَوَّلاً بِتَقْوَى اللهِ تَعَالىَ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ.
Salah satu cara yang untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah swt yang harus kita lakukan adalah dengan cara membangun keluarga yang baik, ideal, dan harmonis. Keluarga yang ideal dan harmonis akan saling mendukung, saling menghormati dan saling peduli satu sama yang lain. Mereka akan memiliki hubungan yang kuat dan saling memahami. Berkaitan dengan hal ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئاً وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْراً كَثِيراً
“Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” (QS An-Nisa’ [4]: 19).
Merujuk penjelasan Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’anil Azhim, ayat di atas menjadi spirit bagi kita semua untuk berusaha membangun keluarga yang baik dan harmonis. Caranya adalah dengan memperbaiki kata-kata, tidak mengeluarkan kata-kata yang buruk, memperindah perilaku dan tingkah laku sehari-hari, serta suami memenuhi semua hak-hak istri yang telah diwajibkan kepadanya, dan istri memberikan semua hak-hak suami.
Membangun keluarga ideal dan harmonis tidak hanya menjadi tanggung jawab seorang suami saja, namun juga menjadi kewajiban seorang istri. Dengan kata lain, suami dan istri harus bekerja sama dalam hal membangun rumah tangga yang baik. Kewajiban suami kepada istrinya harus dipenuhi, begitu juga kewajiban seorang istri kepada suaminya. Karena itu, dalam Al-Qur’an Allah swt menyebutkan bahwa wanita juga memiliki hak dan tanggung jawab kepada suaminya, sesuai dengan kelayakan masing-masing. Allah swt berfirman:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ
“Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka.” (QS. Al-Baqarah: 228).
Sebagai umat Nabi Muhammad saw, sudah sepatutnya kita semua mencontoh dan meneladaninya dalam membangun rumah tangga yang baik dan harmonis. Rasulullah merupakan potret seorang pemimpin rumah tangga yang telah berhasil menciptakan keluarga yang sangat baik. Karena itu, ia berpesan kepada kita semua bahwa laki-laki yang baik adalah mereka yang berhasil membangun keluarga yang baik. Pesan ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat at-Tirmidzi, yaitu:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمِ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR At-Tirmidzi)
Dalam riwayat lain juga disebutkan, Rasulullah saw bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istrinya.” (HR at-Tirmidzi)
Ada banyak hal yang patut untuk dicontoh bagi kita semua dalam membangun keluarga yang baik dan harmonis, salah satunya adalah sebagaimana disebutkan oleh Syekh Muhammad at-Thanthawi dalam Tafsir Al-Wasith, bahwa Rasulullah selalu memperlakukan istrinya dengan baik, murah senyum kepada keluarganya, memanja istrinya, memberikan nafkah yang lebih dari kebutuhannya, serta mengajak keluarganya untuk bermain bersama dengannya.
Demikian adanya khutbah Jumat perihal membangun keluarga yang baik dan harmonis. Semoga kita semua yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini bisa meneladani semua yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam membangun keluarga yang baik dan harmonis, dan kita semua digolongkan sebagai laki-laki terbaik yang bisa menciptakan kebaikan untuk keluarganya.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ: وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآياتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
0 komentar:
Posting Komentar