Selasa, 14 Maret 2023

Pengajuan Tunjangan Insentif Sampai 7 April 2023


Para guru naungan Kemenag patut berbahagia, ada informasi menarik terkait tunjangan insentif tahun 2023. Guru yang disebutkan adalah guru madrasah yang tidak berstatus PNS maupun sertifikasi.

Tunjangan intensif 2023 ini diperuntukkan bagi bapak ibu guru yang berstatus honorer, sebagaimana yang sudah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 19 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Pemberian Tunjangan Insentif Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil Pada Raudhatul Athfal dan Madrasah Tahun Anggaran 2022.

Dalam juknis tersebut dijelaskan seorang guru madrasah bisa mengusulkan atau mengajukan diri untuk mendapatkan tunjangan insensif 2023. Namun ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan tunjangan insentif tersebut. Di antaranya guru madrasah melakukan pengusulan terlebih dahulu ke Kemenag.

Setelah tahap pengusulan sudah selesai guru madrasah dapat menunggu sampai kemudian ada data kandidat calon penerima tunjangan insentif.

Setelah itu, tim pusat akan mengolah data yang sudah masuk di Kemenag. Selanjutnya akan ada kuota insentif masing-masing provinsi dan kemudian dilanjutkan untuk penetapan penerima tunjangan insentif dari Kemenag.

Di dalam juknis tersebut menyebut tunjangan insentif ini diperuntukkan kepada para guru honorer. Namun tidak semua guru madrasah, non PNS maupun sertifikasi bisa mendaftarkan diri atau pengajuan diri untuk mendapatkan tunjangan insentif tersebut.

Dikutip dari laman resmi Kemenag, Direktorat GTK Madrasah, Muhammad Zain mengatakan bahwa tunjangan insentif diperuntukkan bagi guru bukan PNS yang memiliki kriteria yang sudah ditetapkan oleh masing-masing pemerintah provinsi.

Lalu apa saja kriterianya? Berikut ini adalah kriteria penerima tunjangan insentif dari Kemenag:

1. Sebagai guru di satuan pendidikan RA, MI, MTS maupun MA/MAK yang sudah terdaftar di program SIMPATIKA.

2. Sebagai guru yang mengajar pada satuan administrasi pangkal binaan Kemenag.

3. Bukan guru sertifikasi

4. Guru yang memiliki nomor PTK Kemenag atau NUPTK

5. Berstatus tetap sebagai guru madrasah yang bukan PNS.

Zain juga mengungkapkan tunjangan insentif ini akan diprioritaskan bagi guru madrasah yang memiliki masa pengabdian sudah lama yang dibuktikan dengan menunjukkan surat keterangan lama pengabdi.

Tunjangan insentif ini akan diberikan kepada guru madrasah selama 12 bulan penuh dengan nilai nominal Rp250 ribu. Bagi bapak ibu guru, bisa mengeceknya melalui akun SIMPATIKA.

Zain mengungkapkan dengan adanya tunjangan insentif ini, diharapkan para guru madrasah yang bukan PNS maupun sertifikasi lebih bersemangat dan termotivasi untuk mendedikasikan ilmunya kepada murid-muridnya di madrasah.***


 

0 komentar:

Posting Komentar

Download Buku Kumpulan Materi Ceramah dan Khutbah Ramadhan

   Sambut Ramadan 1445 H, Kementerian Agama merilis buku Syiar Ramadhan Mempererat Persaudaraan. Buku ini memuat sejumlah materi Kuliah Tuju...