Senin, 18 Agustus 2025

KIDUNG CINTA SANG SUFI: MENANGKAP MAKNA كهيعص DALAM DOA-DOA SANG MAULANASSYAIKH TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID AL-MASYHUR

 KIDUNG CINTA SANG SUFI: MENANGKAP MAKNA كهيعص  DALAM DOA-DOA SANG MAULANASSYAIKH TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID AL-MASYHUR   


OLEH: 
H. FAHRURROZI DAHLAN. QH [ALUMNI MQDH NW PANCOR- ALUMNI 33 PEMUTUS UMBA'- DOSEN UIN MATARAM-DOSEN IAIH NW LOTIM]. 

Semenjak saya mengenal wirid-wirid yang diijazahkan oleh al-Maghfurlah Maulanassyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, ada kata rahasia yang selalu menjadi tanda tanya saya acap kali menerima ijazah wirid-wirid itu, kata yang selalu berulang-ulang ditulis, dimuat, dipajang, diijazahkan, kata itu adalah, كهيعص, timbul pertanyaan, begitu sangat rahasia huruf demi huruf yang ada dalam Qur'an awal surat Maryam itu?. 
Kenapa Maulanassyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid selalu memasukkan kata atau lafaz itu di sebagian besar buku wirid-wirid karya beliau. 
Saya ambil contoh, 
Di Hizib Nahdlatul Wathan tertulis, 
ووقع القول عليهم بما ظلموا فهم لا ينطقون بكهيعص كفينا وبحمعسق حمينا [ص: ٧٢].
اختصار حزب نهضة الوطن :
Tertulis tiga kali. 
١]. لااله الا انت سبحانك انى كنت من الظالمين كهيعص كهيعص كهيعص انصرنا واياهم على من ظلمنا واهاننا بما نصرت به الرسل وحل بيننا وبين الشيطان ونزعه وبين من لا طاقة لنا من خلقك اجمعين [ص:٩٩].
٢]. كون كهيعص حمعسق بسر لا اله الا الله [ثلاثا]. 
٣]. كهيعص طس ق ا ل ر  ح م ن [١٠٩].
Di Hizib Nahdlatul Banat juga tertulis sebagai untaian doa, 
بسم الله بابنا تبارك حيطاننا يس سقفنا كهيعص كفايتنا حمعسق حمايتنا يامن امره فى قول كن - كون كهيعص حمعسق بسر لا اله الا الله [ص: ١١٠]
Terdapat juga di shalawat Rahmatan lil Alamiin, 

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد المبعوث رحمة للعالمين وعلى آله الطيبين والطاهرين صلاة اهل السموات والارضين فى كل لمحة ونفس بدوام ملك الله رب العالمين وأجر يا مولانا خفي لطفك الخفي الخفي الخفي الخفي الخفي الخفي الخفي فى امرى وامر النهضيين والمسلمين واجمع بينى وبين حبيبك المصطفى كما جمعت بين الروح والنفس ظاهرا وباطنا يقظة ومناما يارب العالمين. كهيعص حمعسق بديع السموات والارض واذا قضى امرا فانما يقول له كن فيكون انشر واحفظ وايد نهضة الوطن فى العالمين آمين آمين آمين بالمبعوث رحمة للعالمين والحمد لله رب العالمين. 
Masih banyak lagi lafaz كهيعص itu tertulis dalam karya-karya wirid Maulanassyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid. 
Saya sudah membaca di karya-karya yang lain,: 
١]. حزب الحصن المنيع
Diijazahkan di Medan Hultah NWDI ke-50 [21 Syawal 1406 H/29 Juni 1986 M di Pancor]. 
٢]. حزب البرمي
Diijazahkan di medan HULTAH NWDI ke-55 [24 Zulhijjah 1411 H/7 Juni 1991 di Pancor]
 ٣]. الورد الاسنى باسماء الله الحسنى 
Diijazahkan di medan HULTAH NWDI ke-56 tanggal 18 Rabiul Awwal 1413 H/14 September 1992 M.  di Praya Lombok Tengah.
٤]. ورد الصلوات النهضية 
Diijazahkan di Medan HULTAH NWDI ke-58, 18 Rabiul Awwal 1415 H/ 18 September 1994 M di Pancor. 

٥]. السر الربانى برنجانى الانفنانى 
Diijazahkan di Medan Hultah NWDI ke-59. 

٦]. مفتاح الاسرار لفتح حزائن الاسرار 
Diijazahkan di arena HULTAH NWDI ke-60 pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1417 H/ 15 September 1996 di Pancor. 
٧]. الفتح الرباني برنجانى الانفنانى 
Diijazahkan di medan Hultah NWDI ke-61 September 1997, HULTAH WADA' [perpisahan], sebulan sebelum wafatnya al-maghfurlahu Maulanannasyaikh TGKH. M. Zainuddin Abd. Majid tepatnya tanggal 21 Oktober 1997. M. 

Semua wirid-wirid tersebut di atas, selalu ada lafaz كهيعص dalam setiap lantunan doa yang termaktub. 
Lantas kenapa begitu berkhasiatnya lafaz itu sehingga para sufi menggunakannya sebagai wirid kesehariannya, ada apa? 

Mari kita coba telaah makna sufistik dari lafazh: كهيعص sehingga kita benar-benar yakin haqqul yakin bahwa lafazh كهيعص adalah lafaz yang memiliki rahasia ilahi yang tinggi sehingga Maulanassyaikh menjadikannya menjadi wirid zikir dalam doa dan munajatnya. 

Pertama: Sesungguhnya lafazh كهيعص ini adalah ayat mutasyabihat, ayat yang tak mengandung hukum syariat, ayat yang sangat rahasia yang tak tahu hakikat makna selain Allah swt. Namun Allah swt juga memberikan ilmu ta'wil bagi orang yang memiliki derajat, maqom yang Arrásikhun fil ilmi yang dapat menyingkap makna ayat-ayat mutasyábihat itu. 
Kedua: كهيعص
Adalah pembuka ayat pada surah Maryam yang menyebutkan akan arti penting Maryam dalam pandangan Islam. Satu-satunya perempuan yang disebutkan langsung namanya oleh Allah dalam al-Quran adalah Maryam. Kenapa disebut namanya langsung, tidak seperti istri-istri Nabi Muhammad, tak satupun disebut namanya, Istri Fir'aun juga tak disebut namanya dalam al-Quran,istri nabi Soleh. Ternyata rahasianya adalah untuk menjelaskan posisi NABI ISA yang memiliki ibu bernama Maryam, sehingga jelaslah Isa bin Maryam, Isa adalah Putranya Maryam, bukan Anak Tuhan. Inilah rahasia penyebutan Nama Maryam secara langsung agar memberikan penjelasan tentang hakikat asal muasal manusia, yang kemudian surat Maryam ini diawali dengan كهيعص.

Mari kita coba telaah pemaknaan كهيعص ini dalam kaca mata Syaikh Malik bin Dinar Rahimahullahu taala, sang sufi, sang zuhud sang faqih, sang alim allámah. 
Diceritakan bahwa Syaikh Malik Bin Dinar berdialog dengan seseorang yang musafir ke Makkah tanpa membawa bekal, modal dan perbendaharaan, maka terjadilah dialaog itu, sebagai berikut: 

"معنى (كهيعص)  فى سورة مريم "
ﻋﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ ﺩﻳﻨﺎﺭ ﺭﺿﻲ ﺍلله ﻋﻨﻪ أﻧﻪ ﻗﺎﻝ: 
خرﺟﺖ حاجاً ﺍﻟﻰ ﺑﻴﺖ ﺍلله ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ فى ﻋﺎﻡ ﻣﻦ ﺍلأ‌ﻋﻮﺍﻡ" 
فبينما أﻧﺎ فى ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻭإﺫﺍ برجل ﻳﻤﺸﻲ ﺑﻼ‌ ﺯﺍﺩ ﻭﻻ‌ ﺭﺍﺣﻠﺔ ﻓﺴﻠﻤﺖ ﻋﻠﻴﻪ" ﻓﺮﺩ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﺴﻼ‌ﻡ ﻓﻘﻠﺖ له:
Dari Malik bin Dinar bahwa beliau bercerita,  saya keluar musafir untuk berhaji ke baitullah pada suatu musim dari beberapa musim haji yang telah lalu. Suatu saat saya di perjalanan ada seorang yang berjalan tanpa bawa bekal dan tak gunakan kendaraan, maka saya ucapkan salam kepadanya dan dia menjawab salam saya. 
Kemudian saya bertanya. 

من أﻳﻦ أﻧﺖ ؟ ﻗﺎﻝ: ﻣﻦ ﻋﻨﺪﻩ" . ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ : 
ﻭﺍﻟﻰ أﻳﻦ ﺗﺮﻳﺪ ؟ ﻗﺎﻝ: إﻟﻰ ﺑﻴﺘﻪ" 
ﻗﻠﺖ ﻟﻪ : ﻭأﻳﻦ ﺍﻟﺰﺍﺩ؟ ﻗﺎﻝ : ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ : إﻥ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻻ‌ ﺗﻨﻘﻄﻊ إﻻ‌ ﺑﺎلمأﻛﻞ ﻭﺍﻟﻤﺸﺮﺏ"
Malik bin Dinar: Dari mana gerangannya anda?. 
Si Musafir: Berasal dari  Allah Swt. 
Malik Bin Dinar: Anda mau kemana?
Si Musafir: Saya menuju rumah Allah.
Malik bin Dinar: Mana Bekalmu, Perbekalanmu?
Malik bin Dinar menpersoalkan lagi: Sesungguhnya jalan dan perjalanan itu tak akan terputus kecuali  karena ada dan tidak adanya yang dimakan dan yang diminum. 
 ﻓﻬﻞ ﻣﻌﻚ ﺷﻲﺀ ؟

Apakah ada memiliki sesuatu yang membersamaimu?. 

ﻗﺎﻝ : ﻧﻌﻢ ﺗﺰﻭﺩﺕ ﻋﻨﺪ ﺧﺮﻭﺟﻲ ﻣﻦ ﺑﻠﺪﻱ ﺑﺨﻤﺴﺔ أﺣﺮﻑ ﻓﻘﻠﺖ : 
ﻭﻣﺎ ﻫﻲ ﻗﺎﻝ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ((ﻛﻬﻴﻌﺺ)) ﻗﻠﺖ : ﻭﻣﺎ ﻣﻌﻨﻰ "ﻛﻬﻴﻌﺺ" ﻗﺎﻝ : أﻣﺎ ﻗﻮﻟﻪ( ﻛﺎﻑ ) ﻓﻬﻮ ﺍﻟﻜﺎﻓﻲ" ﻭأﻣﺎ (ﺍﻟﻬﺎﺀ )ﻓﻬﻮ ﺍﻟﻬﺎﺩﻱ" ﻭأﻣﺎ (ﺍﻟﻴﺎﺀ )ﻓﻬﻮ ﺍﻟﻤﺆﻭﻱ" ﻭأﻣﺎ (ﺍﻟﻌﻴﻦ) ﻓﻬﻮ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ" ﻭأﻣﺎ (ﺍﻟﺼﺎﺩ) ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺼﺎﺩﻕ" ومن ﺻﺤﺐ :كافياً ﻭﻫﺎﺩياً ﻭمؤﻭياً ﻭﻋﺎلماً ﻭﺻﺎﺩقاً ﻓﻼ‌ ﻳﻀﻴﻊ ﻭﻻ‌ ﻳﺨﺸﻰ ﻭﻻ‌ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﺰﺍﺩ ﻭﺍﻟﺮﺍﺣﻠﺔ" 
Si Musafir menjawab: Iya benar saya berbekal semenjak saya keluar dari negeriku dengan bekal LIMA HURUF saja. 
Malik Bin Dinar bertanya?  Mana yang lima huruf itu?. 
Si Musafir menjawab: 
قال قوله تعالى كهيعص.
Malik bin Dinar : Apa makna huruf itu?.
Si Musafir Menjawab: 
قوله تعالى كاف فهو الكافى.
Kaf: Al-Káfi, Allah zat yang memberi kecukupan, yang menjamin kecukupan rizki sehingga tak akan kelaparan dan kekurangan rizki. 
Al-Ha': Al-Hádi, Dialah Allah yang memberikan bimbingan, petunjuk jalan sehingga tak akan pernah tersesat. 
Al-ya': Al-Mu'wy. Dialah Pelindung, Penjaga, Pemelihara, Dialah tempat kembali,  tempat mengadu segala kesusahan dan kesulitan, Dialah yang menampung semua kesusahan hamba-Nya. 
Al-Ain: Al-Alim, Dialah Allah zat yang maha mengetahui segala kehidupan hambaNya. 
Sedangkan Asshád: Asshoʻdiq, Dialah zat yang maha jujur dan maha benar, yang tak akan pernah mengkhianati hambaNya. 
Maka, 
من صحب كافيا وهاديا ومؤويا وعالما وصادقا فلا يضيع ولا يخشى ولا يحتاج الى الزاد والراحة. 
Siapa saja yang selalu membersamai Zat yang maha cukup, zat yang memberi petunjuk, zat yang tempat kembali, zat pelindung, zat yang maha tahu, zat yang maha benar, maka Dia tak akan pernah menyia-nyiakan hambaNya dan tentu tak pernah khawatir dan tak khawatir jika tak ada perbekalan dalam perjalanannya. 

Lebih lanjut dialognya setelah mendengarkan jawaban itu: 

ﻗﺎﻝ ﻣﺎﻟﻚ :ﻟﻤﺎ ﺳﻤﻌﺖ ﻣﻨﻪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼ‌ﻡ ﻧﺰﻋﺖ ﻗﻤﻴﺼﻲ لأ‌ﻟﺒﺴﻪ ﻟﻪ فأﺑﻰ أﻥ يلبسه ﻭﻗﺎﻝ : ﻳﺎ ﺷﻴﺦ ﺍﻟﻌﺮي ﺧﻴﺮ ﻣﻦ قميصك. فاﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﻼ‌ﻟﻬﺎ ﺣﺴﺎﺏ ﻭﺣﺮﺍﻣﻬﺎ ﻋﻘﺎﺏ" ﻭﻛﺎﻥ إﺫﺍ ﺟﻦ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻳﺮﻓﻊ ﺭأﺳﻪ ﻧﺤﻮ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ: وﻳﻘﻮﻝ :
ﻳﺎ ﻣﻦ ﻻ‌ ﺗﻨﻔﻌﻪ ﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ﻭﻻ‌ ﺗﻀﺮﻩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻲ ﻫﺐ ﻟﻲ ﻣﺎ ﻻ‌ ﻳﻨﻔﻌﻚ ﻭﺍﻏﻔﺮ ﻟﻲ ﻣﺎ ﻻ‌ ﻳﻀﺮﻙ"
ﻓﻠﻤﺎ ﺃﺣﺮﻡ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻟﺒﻮﺍ ﻗﻠﺖ ﻟﻪ : ﻟﻢ ﻻ‌ ﺗﻠﺒﻲ؟ ﻗﺎﻝ: 
ﻳﺎ ﺷﻴﺦ أﺧﺎﻑ أﻥ أﻗﻮﻝ ﻟﺒﻴﻚ ﻓﻴﻘﻮﻝ لي (ﻻ‌ ﻟﺒﻴﻚ ﻭﻻ‌ ﺳﻌﺪﻳﻚ لن‌ أﺳﻤﻊ ﻛﻼ‌ﻣﻚ ﻭﻻ‌ أﻧﻈﺮ إﻟﻴﻚ") 

Malik bin Dinar berucap: Semenjak saya mendengarkan kalimat itu dari orang tersebut, saya copot baju saya saya tak mau pakai lagi, 
Si Musafir itu berkata lagi, Duhai Tuan Syaikh  yang telanjang tak berpakaian.
Tak berbaju lebih baik dari bajumu itu, sebab dunia saja dengan barang yang halal ada hisabnya, dan dunia dengan barang haramnya siksaan. 

Sembari begitu malam tiba, orang ini mengangkat tangannya menghadap ke langit, 
Duhai Zat yang tak ada manfaat ketaatan juga tak memudharatkan kemaksiaatan bagi MU, Berikan kami pengampunan, apa yang tak memudharatkanMU, 
Saat orang pakai pakaian ihram dan mereka bertalbiah,  saya lihat orang ini tak bertalbiah,
Malik bin Dinar bertanya: Kenapa Anda tak bertalbiah?. 
Si Musafir menjawab: Duhai Syaikh, saya takut untuk mengatakan, لبيك dia hanya berkata kepadaku, 
لا لبيك لا سعديك لن اسمع كلامك ولا انظر اليك.
Kemudian berlalu orang tersebut, sampai saya jumpai dia di Mina sambil berdendang syair sembari menangis: 
ﺛﻢ ﻣﻀﻰ ﻋﻨﻲ ﻭﻏﺎﺏ ﻋﻦ ﺑﺼﺮﻱ ﻓﻤﺎ ﺭﺃﻳﺘﻪ إﻻ‌ ﺑﻤﻨﻰ ﻭﻫﻮ ﻳﺒﻜﻲ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺷﻌﺮاً: 

إﻥ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺮﺿﻴﻪ ﺳﻔﻚ ﺩﻣﻲ - ﺩﻣﻲ ﺣﻼ‌ﻝ ﻟﻪ فى ﺍﻟﺤﻞ ﻭﺍﻟﺤﺮﻡ"
Sesungguhnya Allah lah yang meredhai aliran darahku- Darahku halal baginya baik aku di tanah halal maupun tanah haram. 
ﻭﺍلله ﻟﻮ ﻋﻠﻤﺖ ﺭﻭﺣﻲ ﺑﻤﻦ ﻋﺸﻘﺖ - ﻗﺎﻣﺖ ﻋﻠﻰ ﺭأﺳﻬﺎ ﻓﻀﻼ‌ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﺪﻡ"
Demi Allah, jika aku tahu ruhku hanya untuk yang kucintai- niscaya berbaliklah kepalaku menjadi kaki karena hinaku. 
ﻳﺎ ﻻ‌ﺋﻤﻲ ﻻ‌ ﺗﻠﻤﻨﻲ فى ﻫﻮﺍﻩ ﻓﻠﻮ - ﻋﺎﻳﻨﺖ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﺎﻳﻨﺖ ﻟﻢ ﺗﻠﻢ"
Duhai orang yang mencelaku jangan engkau cela aku dalam hawa nafsuku- aku letih lelah pun engkau tak akan terhina. 

ﻳﻄﻮﻑ باﻟﺒﻴﺖ ﻗﻮﻡ ﺑﺠﺎﺭﺣﺔ -ولو بالله ﻃﺎﻓﻮﺍ ﻷ‌ﻏﻨﺎﻫﻢ ﻋﻦ ﺍﻟﺤﺮﻡ"
ﻟﻠﻨﺎﺱ ﺣﺞ ﻭ لى ﺣﺞ ﺇﻟﻰ ﺳﻜﻨﻲ - ﺗﻬﺪى الأ‌ﺿﺎﺣﻲ ﻭأﻫﺪﻱ ﻣﻬﺠﺘﻲ ﻭﺩﻣﻲ"

Tawaf di ka'bah suatu kaum dengan susah payah- andaipun mereka tawaf pasti mereka merasakan cukup di Pelataran Haram. 
Orangpun berhaji akupun berhaji semua sampai ke tempat masing-masing. 
Mereka berkurban menyembelih hewan kurbannya. 
ﺛﻢ ﻗﺎﻝ: ﺍﻟﻠﻬﻢ إﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺫﺑﺤﻮﺍ ﻭﺗﻘﺮﺑﻮﺍ إﻟﻴﻚ ﺑﻀﺤﺎﻳﺎﻫﻢ ﻭﻫﺪﺍﻳﺎﻫﻢ ﻭأﻧﺎ ﻟﻴﺲ لى سوى نفسي أﺗﻘﺮﺏ بها إﻟﻴﻚ ﻓﺘﻘﺒﻠﻬﺎ منى - ﺛﻢ رفع بصره إلى السماء وهو يبكي ثم ﺷﻬﻖ ﺷﻬﻘﺔ وخر ميتاً ﺭﺣﻤﻪ ﺍلله ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﺠﻬﺰﺗﻪ ﻭﻭاﺭﻳﺘﻪ التراب ؟ 

وﺑﺖ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﻣﺘﻔﻜﺮﺍً ﻓﻲ ﺃﻣﺮﻩ ﻓﺮﺃﻳﺘﻪ ﻓﻲ المنام ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﻓﻌﻞ الله ﺑﻚ ؟! ﻗﺎﻝ : ﻓﻌﻞ ﺑﻲ ﻛﻤﺎ ﻓﻌﻞ ﺑﺸﻬﺪﺍﺀ ﺑﺪﺭ ﻭﺯﺍﺩﻧﻲ" ﻗﻠﺖ : ﻟﻢ ﺯﺍﺩﻙ ؟! ﻗﺎﻝ : ﻷ‌ﻧﻬﻢ ﻗﺘﻠﻮﺍ ﺑﺴﻴﻮﻑ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻭﺃﻧﺎ ﻗﺘﻠﺖ ﺑﻤﺤﺒﺔ ﺍﻟﺠﺒﺎﺭ 
(كتاب ﺭﻭﺽ ﺍﻟﺮﻳﺎﺣﻴﻦ) "ﻟﻺ‌ﻣﺎﻡ ﺍالشافعي

Al-Istifàdah:
Rahasia utama dari lafazh: كهيعص 
Adalah sebagai berikut:
Pertama: Siapa saja yang mengamalkan/mewiridkan akan mendapatkan LIMA HAL UTAMA:
Pertama: 
الكفاية [الكافى]
Kecukupan rizki dan keterpeliharaan dari segala yang tidak menyenangkan.
Kedua: الهداية [الهادى]
Selalu dalam bimbingan Allah swt. 
Ketiga: [الايواء [المؤوى
Penjagaan dan pemeliharaan dari mara bahaya dan malapetaka. 
Keempat: 
العلم [العالم]
Akan diberikan ilmu pengetahuan dan pemahaman ilmu oleh Allah swt. 
Kelima: الصدق-الصادق
Allah akan membimbing menjadi orang yang selalu jujur, berkata benar, berintegritas dan amanah. 

Itulah rahasia utama di balik lafazh كهيعص yang kemudian dijadikan kidung wirid doa oleh para sufi yang dekat kepada Allah swt. 
MAULANASSYAIKH SANG SUFI YANG ARIF BILLAH YANG DEKAT DENGAN ALLAH. 
MAKA BELIAU FAHAM AKAN HAKIKAT كهيعص MAKA DIJADIKANLAH MENJADI KUNCI WIRID-WIRID RAHASIA BELIAU. 


SEMOGA BERKAH UNTUK KITA SEMUA. 

 JEMPONG BARU, 21 SHAFAR 1447 H/18 Agustus 2025.

0 komentar:

Posting Komentar

KIDUNG CINTA SANG SUFI: MENANGKAP MAKNA كهيعص DALAM DOA-DOA SANG MAULANASSYAIKH TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID AL-MASYHUR

 KIDUNG CINTA SANG SUFI: MENANGKAP MAKNA كهيعص  DALAM DOA-DOA SANG MAULANASSYAIKH TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID AL-MASYHUR    OLEH: ...