Minggu, 08 Januari 2023

Larangan Bermain Lato-Lato di Madrasah

 

Lato-lato kini viral dan banyak dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Meski tampaknya monoton, ternyata lato-lato mampu melatih sensorik dan motorik pada anak.

Psikolog dari Universitas Andalas, Padang, Nila Anggreiny, mengatakan permainan lato-lato yang tengah viral di kalangan masyarakat punya dampak positif terhadap anak-anak. Ia menyebut permainan lato-lato telah mengalihkan perhatian anak-anak dari ponselnya.

Permainan lato-lato memiliki nilai positif dari sejumlah aspek. Salah satunya aspek perkembangan anak. Dari aspek perkembangan anak, lato-lato bisa melatih koordinasi mata dan motorik anak tangan.

Nila menilai permainan apa saja sebenarnya dapat membantu anak dalam menstimulus aspek perkembangan anak. Bermain menjadi media perkembangan anak. Karena dengan bermain akan dapat mengembangkan aspek kognitif, motorik, emosi dan sosial anak.

Efektivitas dari lato-lato sangat tergantung pada cara anak diberi kesempatan dan tantangan untuk mengeksplorasi, serta diberi penjelasan atau bimbingan agar dapat mengembangkan keterampilannya.

Selain itu, apakah anak diberi apresiasi ketika berhasil dan dimotivasi untuk mencoba kembali ketika gagal. Intinya, semua permainan menjadi efektif ketika fungsinya dipahami dan dirasakan oleh anak.

Sebelum lato-lato ini viral, anak-anak masa sekarang sudah begitu melekat dengan bermain ponsel. Dan hal itu negatif untuk perkembangan anak karena bermain gawai tidak dapat menghadirkan sisi sosial dalam diri anak.

“Di sisi aspek sosialnya, bermain game online atau handphone juga kurang, karena anak tidak berinteraksi langsung dengan teman sebayanya. Sehingga anak-anak tidak belajar untuk bersosialisasi serta memecahkan masalah dalam kehidupan nyata,” ucap  Nila Anggraeiny.

Nila menyarankan agar anak-anak berusia di bawah lima tahun perlu diawasi orangtua saat bermain lato-lato. Sebab, anak yang berusia di bawah lima tahun, koordinasi mata dan tangan belum berkembang dengan baik.

“Perlu pengawasan orangtua agar tidak mendatangkan bahaya bagi anak,” ucap Nila.

Begitu pula bagi anak yang berusia di atas lima tahun. Juga butuh perhatian orangtua saat anak bermain lato-lato.  Karena bisa saja anak-anak menjadikan lato-lato sebagai alat untuk menyakiti temannya.

Seperti diketahui, lato-lato adalah permainan yang terbuat dari plastik polimer. Permainan tersebut terdiri dari dua bandulan pendulum yang disambungkan oleh seutas tali. Di bagian tengah tali terdapat sebuah cincin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakkan kedua bandulan tersebut.

Cara kerja permainan lato-lato adalah dengan membenturkan kedua bandulan tersebut. Sehingga menimbulkan suara konstan yang beruntun. Namun begitu, lato-lato adalah permainan yang berasal dari Argentina. Atau sebagai sebuah senjata paling terkenal yang digunakan oleh pemburu atau gaucho di Amerika Selatan.

Permainan Lato-lato jadi permainan anak yang cukup trend. 

Anak-anak di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Lombok pun tidak mau ketinggalan memainkan permainan satu ini.

Bukannya malah membawa senang, anak kelas 3 SD Asal Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara ini harus bernasib malang. 

Anak kelas 3 SD tersebut mengalami cidera di mata akibat bermain lato-lato yang membuatnya harus kelihangan satu matanya.

Kejadian tentang ini pun tersebar di grup WhatsApp beberapa masyakat Lombok Utara. Untuk lengkapnya buka link berikut:

Bola Mata Anak SD Asal Lombok Utara Pecah Akibat Bermain Lato-Lato - Berita Mandalika (pikiran-rakyat.com)


Supaya kejadian tersebut tidak terjadi di MI Nurul Jannah NW Ampenan, maka pihak madrasah menghimbau kepada orang tua untuk memperhatikan anak-anak kita ketika bermain di rumah. Sedangkan ketika anak-anak masuk sekolah dan masuk lingkungan madrasah,  mulai hari Senin ini, 16 Jumadil Akhir 1444 H/9 Januari 2023 M pihak MI Nurul Jannah NW Ampenan mengeluarkan aturan berupa: LARANGAN MEMBAWA DAN MEMAINKAN LATO-LATO DI MADRASAH.

0 komentar:

Posting Komentar

Download Buku Kumpulan Materi Ceramah dan Khutbah Ramadhan

   Sambut Ramadan 1445 H, Kementerian Agama merilis buku Syiar Ramadhan Mempererat Persaudaraan. Buku ini memuat sejumlah materi Kuliah Tuju...