Hidup
Sehat Produktif Dengan Pola Konsumtif
SEORANG muslim harus
memiliki tubuh yang sehat karena memiliki tubuh yang sehat akan mencapai
kehidupan yang berkah, bermanfaat dan sejahtera. Kesehatan yang Allah berikan
adalah kenikmatan yang tidak ada duanya, apalagi ketika kita sedang sakit
kenikmatan sehat akan sangat terasa berharga. Setiap
orang pasti ingin tubuh yang sehat sehat. Namun, tak semua orang tahu bahwa
kesehatan itu berpangkal pada pola makan sehari-hari. Sebagai seorang muslim
kita harus bersyukur karena memiliki teladan yang patut untuk kita teladani,
yaitu Rasulullah, salah satunya meneladani pola hidup sehat ala Rasulullah.
Kita wajib untuk meneladani Rasulullah karena dalam sejarah, seumur hidupnya Rasulullah SAW hanya pernah mengalami sakit dua kali, yaitu ketika
diracun oleh seorang wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah SAW di Madinah, dan ketika menjelang wafatnya.
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah SAW, kita sebenarnya sedang menjalani terapi
pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza). Ada beberapa
kebiasaan sehat yang selalu diterapkan oleh Nabi Muhammad, yang di masa kini
juga didukung secara ilmiah. Berikut beberapa kebiasaan sehat ala Nabi Muhammad
yang patut dicontoh umat Muslim: Bangun tidur di pagi hari lebih awal.
Nabi Muhammad selalu tidur di malam hari lebih awal dan bangun menjelang
Adzan Subuh setiap hari. Bangun pagi lebih awal secara ilmiah ternyata
berkaitan dengan produktivitas yang lebih baik. Di samping itu, bangun lebih
pagi juga bermanfaat bagi kesehatan mental yang lebih baik secara umum. Bangun
sepagi mungkin, mungkin sulit untuk dilakukan. Namun, mari kita mulai
mencobanya secara perlahan. Dengan bangun lebih awal, maka secara tidak
langsung kita telah memperbaiki kualitas hidup.
Makan sedikit atau sekedarnya. Pola
makan yang dipraktikkan Nabi Muhammad terbukti secara ilmiah bisa mencegah
timbulnya penyakit. Dalam konsep Islam, makanlah dengan seimbang yakni 1/3
untuk makanan, 1/3 untuk air atau cairan, dan 1/3 untuk bernafas. Adab makan
ala Rasulullah ini ternyata sesuai dengan konsep makan ala 'hara hachi bu'
Jepang. Yang mana, konsep itu menyebutkan agar makan hanya hingga 80 persen
merasa kenyang. Artinya, tidak makan berlebihan hingga kekenyangan. Makan
tidak tergesa-gesa. Tubuh manusia membutuhkan waktu 20 menit untuk
mengirim sinyal kenyang ke otak. Karena itu, makan dengan perlahan akan
membantu anda untuk makan lebih sedikit dan memperbaiki pencernaan anda. Pola
makan seperti ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah.
Cara makan yang dipenuhi dengan niat, perhatian
dan kesadaran atau menikmati makanan (Mindful eating). Salah
satu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ahmad, berbunyi
"Berkumpullah ketika makan dan bacalah nama Allah, maka Allah akan
memberkahi kalian dalam makanan itu." Saat ini, makan secara berjamaah dan
menikmati hidangan terbukti mampu mengurangi stres, memperbaiki hubungan dan
keharmonisan keluarga, serta membangun kebiasaan makan yang sehat di dalam
anak-anak. Tidak minum dengan sekali habis dan tidak boleh bernapas di
dalam gelas. Tidak minum air dalam satu kali napas, tetapi minumlah
dalam dua atau tiga kali napas adalah cara Rasulullah saat meminum air. Hari
ini, ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa ketika seseorang minum terlalu banyak
air dalam waktu singkat, mereka bisa mengalami pusing atau sakit kepala. Hal
itu diakibatkan karena ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Minum
secara perlahan membantu anda menyerap cairan dan mendapatkan manfaat paling
banyak.
Berpuasa. Bukti terbaru menunjukkan bahwa bukan hanya
makanan yang kita makan yang memiliki dampak besar pada kesehatan. Namun, juga
pemilihan waktu makan dan pola makan kita. Puasa adalah praktik rutin yang
dijalankan oleh Nabi Muhammad. Tak hanya selama bulan puasa Ramadhan. Namun,
Rasulullah juga kerap berpuasa hingga adzan Maghrib berkumandang setiap hari
Senin dan Kamis serta pada tanggal 13,14, dan 15 setiap bulannya. Hal ini
serupa dengan praktik puasa berselang, yang terbukti mampu menyeimbangkan kadar
hormon, mencegah tekanan oksidatif, dan mengurangi keseluruhan peradangan.
Karenanya, semakin sedikit makanan yang anda masukkan ke dalam tubuh anda,
semakin sedikit hal ini fokus pada pencernaan. Juga, semakin banyak penyembuhan
pada penyakit tertentu yang diidap tubuh.
Konsumsi buah kurma. Buah
kurma adalah makanan yang sempurna untuk ta'jil atau berbuka puasa. Buah ini
terbukti memiliki kandungan yang mampu menstabilkan kadar gula darah,
menyeimbangkan kadar elektrolit darah, dan membantu memulai sistem pencernaan
saat persiapan memproses makanan. Nabi Muhammad juga menganjurkan kurma untuk
dikonsumsi menjelang kelahiran. Karena kurma terbukti bisa meningkatkan
produksi oksitosin di dalam tubuh dan mempercepat persalinan. Tetap aktif.
Tiga dari lima rukun Islam mengharuskan kaum Muslim untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran. Do'a itu sendiri adalah bentuk latihan yang membutuhkan pergerakkan
otot dan sendi tubuh anda. Kesehatan yang baik juga diperlukan jika anda hendak
berpuasa atau melaksanakan ibadah haji. Karena itu, Nabi Muhammad sangat
menganjurkan dilakukannya latihan fisik dan memerintahkan para orang tua untuk
mendorong aktivitas fisik bagi anak-anak mereka. Seperti halnya kegiatan
berenang, menunggang kuda, dan memanah.
Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma
sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang berorientasi sehat dengan meningkatkan, memelihara, dan
melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.
Apalagi akhir-akhir ini masyarakat dunia dikejutkan oleh wabah penyakit
misterius, yaitu virus korona yang pertama kali teridentifikasi menyebar di
daerah Wuhan, China akhir tahun 2019 lalu dan hingga saat ini, terus menyebar
ke negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, hingga Amerika Serikat.
Namun sayangnya, karena virus yang berkembang di Wuhan merupakan virus korona
jenis baru, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegahnya. Sehingga, sebagai pencegahan marilah kita melakukan langkah-langkah
berikut: selalu jaga kebersihan tangan, terutama sebelum memegang mulut,
hidung, mata, serta setelah memegang sesuatu di tempat umum; cuci tangan dengan
air mengalir dan sabun setidaknya selama 20 detik lalu bilas; saat mengeringkan
tangan, gunakan handuk atau kertas tisu sekali pakai; apabila tidak ada
fasilitas untuk cuci tangan, gunakan sabun cuci tangan atau hand sanitizer
yang memiliki kandungan alkohol 70%-80%; pastikan menutup mulut ketika batuk
dan bersin; apabila gejala gangguan pernapasan mulai muncul, segera berobat ke
dokter, serta menggunakan masker saat mengunjungi fasilitas kesehatan.
Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar