Rabu, 29 April 2020

Hidup Sehat Produktif Dengan Pola Konsumtif


Hidup Sehat Produktif Dengan Pola Konsumtif

SEORANG muslim harus memiliki tubuh yang sehat karena memiliki tubuh yang sehat akan mencapai kehidupan yang berkah, bermanfaat dan sejahtera. Kesehatan yang Allah berikan adalah kenikmatan yang tidak ada duanya, apalagi ketika kita sedang sakit kenikmatan sehat akan sangat terasa berharga. Setiap orang pasti ingin tubuh yang sehat sehat. Namun, tak semua orang tahu bahwa kesehatan itu berpangkal pada pola makan sehari-hari. Sebagai seorang muslim kita harus bersyukur karena memiliki teladan yang patut untuk kita teladani, yaitu Rasulullah, salah satunya meneladani pola hidup sehat ala Rasulullah. Kita wajib untuk meneladani Rasulullah karena dalam sejarah, seumur hidupnya Rasulullah SAW hanya pernah mengalami sakit dua kali, yaitu ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah SAW di Madinah, dan ketika menjelang wafatnya.
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah SAW, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza). Ada beberapa kebiasaan sehat yang selalu diterapkan oleh Nabi Muhammad, yang di masa kini juga didukung secara ilmiah. Berikut beberapa kebiasaan sehat ala Nabi Muhammad yang patut dicontoh umat Muslim: Bangun tidur di pagi hari lebih awal. Nabi Muhammad selalu tidur di malam hari lebih awal dan bangun menjelang Adzan Subuh setiap hari. Bangun pagi lebih awal secara ilmiah ternyata berkaitan dengan produktivitas yang lebih baik. Di samping itu, bangun lebih pagi juga bermanfaat bagi kesehatan mental yang lebih baik secara umum. Bangun sepagi mungkin, mungkin sulit untuk dilakukan. Namun, mari kita mulai mencobanya secara perlahan. Dengan bangun lebih awal, maka secara tidak langsung kita telah memperbaiki kualitas hidup.
Makan sedikit atau sekedarnya. Pola makan yang dipraktikkan Nabi Muhammad terbukti secara ilmiah bisa mencegah timbulnya penyakit. Dalam konsep Islam, makanlah dengan seimbang yakni 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk air atau cairan, dan 1/3 untuk bernafas. Adab makan ala Rasulullah ini ternyata sesuai dengan konsep makan ala 'hara hachi bu' Jepang. Yang mana, konsep itu menyebutkan agar makan hanya hingga 80 persen merasa kenyang. Artinya, tidak makan berlebihan hingga kekenyangan. Makan tidak tergesa-gesa. Tubuh manusia membutuhkan waktu 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang ke otak. Karena itu, makan dengan perlahan akan membantu anda untuk makan lebih sedikit dan memperbaiki pencernaan anda. Pola makan seperti ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah.
Cara makan yang dipenuhi dengan niat, perhatian dan kesadaran atau menikmati makanan (Mindful eating). Salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ahmad, berbunyi "Berkumpullah ketika makan dan bacalah nama Allah, maka Allah akan memberkahi kalian dalam makanan itu." Saat ini, makan secara berjamaah dan menikmati hidangan terbukti mampu mengurangi stres, memperbaiki hubungan dan keharmonisan keluarga, serta membangun kebiasaan makan yang sehat di dalam anak-anak. Tidak minum dengan sekali habis dan tidak boleh bernapas di dalam gelas. Tidak minum air dalam satu kali napas, tetapi minumlah dalam dua atau tiga kali napas adalah cara Rasulullah saat meminum air. Hari ini, ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa ketika seseorang minum terlalu banyak air dalam waktu singkat, mereka bisa mengalami pusing atau sakit kepala. Hal itu diakibatkan karena ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Minum secara perlahan membantu anda menyerap cairan dan mendapatkan manfaat paling banyak.
Berpuasa. Bukti terbaru menunjukkan bahwa bukan hanya makanan yang kita makan yang memiliki dampak besar pada kesehatan. Namun, juga pemilihan waktu makan dan pola makan kita. Puasa adalah praktik rutin yang dijalankan oleh Nabi Muhammad. Tak hanya selama bulan puasa Ramadhan. Namun, Rasulullah juga kerap berpuasa hingga adzan Maghrib berkumandang setiap hari Senin dan Kamis serta pada tanggal 13,14, dan 15 setiap bulannya. Hal ini serupa dengan praktik puasa berselang, yang terbukti mampu menyeimbangkan kadar hormon, mencegah tekanan oksidatif, dan mengurangi keseluruhan peradangan. Karenanya, semakin sedikit makanan yang anda masukkan ke dalam tubuh anda, semakin sedikit hal ini fokus pada pencernaan. Juga, semakin banyak penyembuhan pada penyakit tertentu yang diidap tubuh.
Konsumsi buah kurma. Buah kurma adalah makanan yang sempurna untuk ta'jil atau berbuka puasa. Buah ini terbukti memiliki kandungan yang mampu menstabilkan kadar gula darah, menyeimbangkan kadar elektrolit darah, dan membantu memulai sistem pencernaan saat persiapan memproses makanan. Nabi Muhammad juga menganjurkan kurma untuk dikonsumsi menjelang kelahiran. Karena kurma terbukti bisa meningkatkan produksi oksitosin di dalam tubuh dan mempercepat persalinan. Tetap aktif. Tiga dari lima rukun Islam mengharuskan kaum Muslim untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Do'a itu sendiri adalah bentuk latihan yang membutuhkan pergerakkan otot dan sendi tubuh anda. Kesehatan yang baik juga diperlukan jika anda hendak berpuasa atau melaksanakan ibadah haji. Karena itu, Nabi Muhammad sangat menganjurkan dilakukannya latihan fisik dan memerintahkan para orang tua untuk mendorong aktivitas fisik bagi anak-anak mereka. Seperti halnya kegiatan berenang, menunggang kuda, dan memanah.
Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dengan meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Apalagi akhir-akhir ini masyarakat dunia dikejutkan oleh wabah penyakit misterius, yaitu virus korona yang pertama kali teridentifikasi menyebar di daerah Wuhan, China akhir tahun 2019 lalu dan hingga saat ini, terus menyebar ke negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, hingga Amerika Serikat. Namun sayangnya, karena virus yang berkembang di Wuhan merupakan virus korona jenis baru, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegahnya. Sehingga, sebagai pencegahan marilah kita melakukan langkah-langkah berikut: selalu jaga kebersihan tangan, terutama sebelum memegang mulut, hidung, mata, serta setelah memegang sesuatu di tempat umum; cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setidaknya selama 20 detik lalu bilas; saat mengeringkan tangan, gunakan handuk atau kertas tisu sekali pakai; apabila tidak ada fasilitas untuk cuci tangan, gunakan sabun cuci tangan atau hand sanitizer yang memiliki kandungan alkohol 70%-80%; pastikan menutup mulut ketika batuk dan bersin; apabila gejala gangguan pernapasan mulai muncul, segera berobat ke dokter, serta menggunakan masker saat mengunjungi fasilitas kesehatan. Wallahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar

Download Buku Kumpulan Materi Ceramah dan Khutbah Ramadhan

   Sambut Ramadan 1445 H, Kementerian Agama merilis buku Syiar Ramadhan Mempererat Persaudaraan. Buku ini memuat sejumlah materi Kuliah Tuju...