K
|
amis tanggal 28 Ramadhan 1441 H/21 Mei 2020 M atau malam jumatnya merupakan malam ganjil terakhir Ramadhan.
Malam tersebut merupakan kesempatan terakhirku untuk menghidupkan malam qadar
(lailatul qadar). Alhamdulillah saya dapat mengisi malam tersebut dengan
amaliah Ramadhan, termasuk shalat sunnah tasbih.
Dengan
berlinang air mata saya panjatkan doa kepada Allah SWT, mudah-mudahan ini
adalah lailatul qadarku dan bisa meraih lailatul qadar kembali di masa-masa
mendatang dalam keadaan sehat wal afiat.
Di
samping itu, saya juga tidak lupa berdoa kepada Allah: Ya Allah, janganlah
Engkau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan Ramadhan terakhir dalam
hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadhan terakhirku, maka jadikanlah
saya sebagai orang yang Engkau sayangi. Ya Rahman, terimalah seluruh amal
ibadahku di bulan Ramadhan ini.
Ya
Wasi’al Magfirah, ampunilah segala dosa-dosaku, dosa ibu bapakku, dan dosa
orang-orang yang saya cintai dan sayangi karena Allah. Ya Mujib, kabulkanlah
seluruh doa-doaku dan angkatlah musibah wabah virus corona ini dari daerahku,
negaraku, dan negara-negara muslim lainnya.
Lailatul qadar digambarkan Allah swt sebagai
waktu yang lebih baik dari 1000 bulan. Hal ini Allah tegaskan dalam QS. AL
Qadr: “Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala
urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”.
Sesuai
ajaran Rasulullah saw, umat Islam memang diperintahkan untuk mencari lailatul
qadar di bulan Ramadhan dengan memperbanyak amal ibadah. Menurut hadis
Rasulullah saw: “Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena
iman dan mengharap pahala dari Allah swt, maka dosa-dosanya yang telah lalu
akan diampuni”. (HR. Bukhari)
0 komentar:
Posting Komentar