Puasa Bersama Corona
Oleh: Hasanuddin, QH., M. Pd. I
W
|
abah virus corona meskipun menakutkan bahkan
mematikan tetapi tetap membawa hikmah yang tidak ternilai harganya. Sebagai
salah satu bentuk antisipasi terhadap penyebaran virus corona, pemerintah mengumumkan
agar sekolah/madrasah, pondok pesantren, bahkan perguruan tinggi diliburkan
sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
Sekolah diliburkan dan diganti dengan
belajar di rumah dengan harapan agar keluar rumah dikurangi untuk hal-hal yang
tidak penting. Bersama anak di rumah tentu menjadi
sebuah hikmah yang sangat besar apabila dipergunakan dengan baik oleh para
orang tua untuk mendidik dan menggembleng si anak agar menjadi anak seutuhnya
yang sesuai dengan harapan dan impian orang tua.
Pembelajaran anak di
rumah berbeda dengan di sekolah. Pembelajaran di sekolah terikat dengan tempat,
waktu, jadwal, kurikulum, dan seterusnya.
Adapun mendidik anak
di rumah berlaku setiap hari, bahkan setiap saat. Mengandaikan pendidikan anak
sebagai prosedur khusus yang memerlukan waktu-waktu khusus, akan banyak menyita
kesempatan orang tua. Mendidik anak menjadi tak alamiah dan tak menggembirakan.
Sebaliknya terkesan sebagai beban, baik bagi anak maupun orangtua.
Mendidik anak jadi
seperti kursus dengan paket-paket yang dikemas dalam sebuah kurikulum dengan
anak sebagai peserta wajib dan orangtua guru resminya. Kita sadar bahwa tidak
semua orangtua mempunyai kapasitas dan kesempatan untuk itu. Ditambah lagi
banyaknya faktor pendukung yang diperlukan.
Sebenarnya ada banyak
peristiwa-peristiwa keseharian yang merupakan pintu masuk seluruh unsur
pendidikan yang ingin diberikan. Karenanya kita harus berusaha agar semua tidak
terlewatkan begitu saja. Lebih-lebih di bulan Ramadhan yang sangat mulia dan
agung ini.
0 komentar:
Posting Komentar