Terbitkan Buku Catatkan Sejarah
oleh: Hasanuddin
Alhamdulillah,
dipanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis khususnya sehingga bisa mengikuti perkuliahan online
selama bulan Ramadhan, selama Pandemi Covid-19, dan selama WFH (Work From
Home).
Shalawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga,
sahabat, dan pengikutnya yang setia melaksanakan ajarannya dan mudah-mudahan
kita semua mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir.
Adapun jadwal,
narsum, dan tema kita pada hari ini adalah sebagai berikut:
No
|
Hari/Tanggal
|
Nara Sumber
|
Tema
|
1
|
Rabu, 13 Ramadhan 1441 H/6 Mei 2020 M
|
Farrah Dina, M. Sc
Founder Tangga Edu
|
Terbitkan Buku Catatkan Sejarah
|
Setiap orang sudah barang tentu ingin dikenal
dan dikenang dalam sejarah hidupnya. Pepatah mengatakan: harimau mati
meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading sedangkan manusia mati meninggalkan
tulisan. Tulisan adalah salah satu cara manusia untuk meninggalkan sejarah. Menulis
buku berarti menuliskan sejarah. Tapi masalahnya yang muncul ke permukaan
adalah bisakah kita menerbitkan buku.
Setiap orang mungkin saja bisa menulis dan membuat
buku, namun belum tentu dapat menerbitkannya menjadi sebuah buku lebih-lebih menerbitkan
buku tersebut di penerbit besar. Tidak semua orang dengan mudah tulisannya
dilirik oleh penerbit besar. Maka jadikan niat agar diterbikan di penerbit
mayor adalah sebagai sebuah tantangan besar dan bukan menjadi tujuan utama.
Bangunlah tujuan menulis karena ingin menuangkan ide kepada pembaca, dengan
terus menerus melatih diri dalam menulis sehingga menjadi cekatan dan handal
yang dengan sendirinya akan dilirik oleh penerbit mayor.
Seorang wanita
yang sangat menginspirasi, yaitu ibu Farrah Dina, M. Sc yang merupakan Founder
Tangga Edu, beliau
lahir pada tahun 1980 dengan segudang prestasi. Beliau memberikan 4 langkah
untuk menerbitkan buku:
1.
Renjana: Renjana disebut
juga dengan “passion” dalam bahasa Indonesia, yang berarti sesuatu yang menarik
perhatian kita, menjadi pemikiran kita,dan apabila kita melakukannya kita akan
merasa mudah, nyaman, dan menyenangkan. Dalam menulis harus diawali dengan
Renjana, karena ketika menulis didasari dengan renjana, maka tulisan itu akan
cepat selesai dan hasilnyapun berkualitas.
2.
Rutin: Bukan hanya
rutin menulis tapi yang lebih penting adalah rutin membaca. Maka ketika kita
rutin membaca otak kita akan termotivasi untuk menulis, dan memunculkan ide-ide
baru dalam menulis. Di samping itu, tentu saja akan mendapatkan banyak kosa
kata untuk kita tuangkan dalam tulisan.
3.
Review: Pada saat
menulis tidak perlu dibaca, tulis saja apa yang dipikirkan. Setelah selesai
menulis baru direview. Misalnya menentukan tokoh, detail alur berfikir dan
lainnya. Kegiatan review adalah kegiatan yang paling lama dalam menulis. Review
bukan hanya dilakukan oleh diri sendiri melainkan perlu bantuan orang lain.
4.
Ruang Bagi
Pembaca: Memberi
ruang untuk pembaca tujuannya untuk mereview buku yang kita tulis. Misalnya
buku anak-anak, maka pembaca yang dituju adalah anak-anak. Bukan hanya komentar
positif yang diharapkan, namun umpan balik negatif dan kritikan yang
menggelikan maupun mengecewakan dari hasil bacaan harus diterima dengan lapang
dada.
Setelah pemaparan selesai kemudian dilanjutkan dengan
sesi tanya jawab. Berikut petikannya:
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1
|
Apakah kita harus melalui tahapan
4R itu agar buku yg diterbitkan berkualitas?
|
Tidak selalu seperti itu. Ini
dirangkum dari pengalaman para penulis yang hebat yang sudah menerbitkan banyak
buku dan disukai. Mereka akan menulis yang betul-betul sesuai dengan
renjananya lalu terbiasa. Dan untuk ruang pembaca, tujuan kita menulis adalah
untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari pembaca juga.
|
2
|
Bagaimana teknis/langkah mengubah
tulisan dari best practice menjadi tulisan populer?
|
Banyak buku-buku yang sekarang
best seller adalah buku-buku ilmiah tapi disajikannya dalam bentuk populer
tidak penuh dengan data-data yang memusingkan. Sebaiknya ibu membaca contoh
buku-buku populer yang berdasarkan pendekatan ilmiah.
|
3
|
Bagaimana kita mengetahui passion
kita dengan mudah.
|
Cara paling ampuh adalah dengan
terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan
mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan
pun nanti akan terlihat apa yang menjadi renjana kita. Cara lain paling mudah
mengetahuinya adalah dengan melihat mana tulisan yang paling cepat saya
selesaikan dan kita merasa mudah.
|
4
|
Apa yang melatarbelakangi ibu
mendirikan Tangga Edu dan juga bisa menjadi penulis
|
Yang menjadi motivasi saya adalah
bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk negeri Indonesia tercinta ini
|
5
|
Bagaimana memanage 4 R ini agar
menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi dalam menulis?
|
Yang perlu diingat adalah di awal,
tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi
rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa. Saat ingin dipublish ke
orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review
saat menulis di awal, karena nanti tidak akan jadi karya karena kita berkutat
dengan banyak hal.
|
6
|
Apa itu Renjana dan mengapa
diletakkan di poin paling atas,
|
Renjana adalah passion,
ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan mengerahkan energi kita untuk
itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan renjana kita, itu
akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung. Saat kita
menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya
& hasilnya pun akan cepat jadi.
|
7
|
Sebelum menentukan ruang pembaca
apakah kita perlu meneliti atau survey untuk calon pembaca buku kita. Lalu,
bagaimana sebaiknya jika kita berharap pembacanya tidak terlalu spesifik?
|
Pada tahap awal kita menulis maka
sebaiknya kita menulis untuk tujuan diri kita. Apa yang ingin kita sampaikan.
Agar keluar jati diri kita sambil kita melihat yang cocok dengan tulisan kita
itu pembaca yang bagaimana. Baru kemudian kita berkembang, mulai menulis
berdasarkan pesanan, artinya kita tentukan dulu sasaran pembacanya.
|
0 komentar:
Posting Komentar