Sabtu, 02 Mei 2020

Motivasi Menulis Setiap Hari dan Menerbitkan Buku


Motivasi Menulis Setiap Hari dan Menerbitkan Buku
oleh: Hasanuddin


Nara Sumber:          Dadang Kadarusman seorang author, Trainer dan Public Speaker. Beliau belajar di Bandung Intitute Of Technologi. Beliau seorang Executive Developmen Progran (EDP), Executive Developmen Progran (EDP), Asian Intitute Of Management (AIM) dan Harvard manage mentor  Program (HMM).

Sejenak kita mengulas pengalaman nara sumber kita pada waktu kecilnya. Beliau sejak kecil memiliki kegemaran menulis.  Hal ini dilatarbelakangi karena beliau memiliki ayah seorang guru di sebuah SD yang selalu membawakan buku. Dengan berbekal kegemaran tersebutlah yang menggugah dan menimbulkan keinginannya untuk membuat buku sendiri. Sehingga sejak kecil beliau sudah mulai menekuni, bahkan menjadi hobinya, yakni menulis. Hobby menulis beliau ternyata sudah dibina sejak kecil sampai hari ini. Sampai saat ini sudah 40 tahun beliau menggeluti dunia karya tulis dan sampai saat ini pun masih tetap aktif menulis dan  terus menulis untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang pastinya sangat inspiratif dan bermanfaat bagi orang lain.
Dari cerita yang disampaikannya, sebenarnya banyak orang yang punya keinginan untuk menulis buku. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menghasilkan tulisan dalam bentuk buku. Kebanyakan orang bingung bagaimana cara menerbitkan buku. Tanpa terlebih dahulu memikirkan bagaimana menghasilkan tulisan yang baik untuk diterbitkan. Oleh karena itu, untuk dapat menerbitkan buku kita harus mengubah mindset kita terlebih dahulu. Jangan terfokus dengan bagaimana cara menerbitkan buku, tetapi langkah awal yang harus dimatangkan adalah bagaimana kita membangun konsistensi untuk menulis setiap hari. Jika kita bisa menulis setiap hari, maka kita akan sampai pada titik di mana kualitas tulisan kita akan sangat menarik bagi penerbit. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi mendatangi penerbit, bahkan penerbit sendiri yang datang kepada kita.
Hari ini pembahasan kita akan fokus pada bagaiman trik dan cara menulis setiap harinya. Sebab saya percaya bahwa, penerbit akan mendatangi kita jika skill menulis kita sudah sesuai dengan criteria yang mereka cari. Jadi pelajaran pertama, jangan lagi berpikir bahwa menerbitkan buku itu susah. Bahkan, akan menjadi sangat mudah jika kita sudah memiliki skill dalam menulis. Lalu, bagaimana seseorang bisa menulis setiap hari dan mengapa kita harus menulis setiap hari?  Sekurang-kurangnya, ada 3 alasan mengapa seseorang harus menulis setiap harinya, yaitu:  
1.    Pepatah mengatakan: Alah Bisa Karena Biasa
Pada dasarnya, menulis merupakan kombinasi antara buah pikiran, ide atau gagasan  dengan jari jemari kita yang dituangkan ke dalam kata kemudia dituliskan pada kertas atau layar sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. Menulis bukanlah hal yang mudah, hal ini dapat kita lihat dari beberapa guru bahkan guru besar yang belum mempunyai karya berupa buku. Tidak sedikit dari mereka yang merasa kesulitan jika harus membuat sebuah jurnal atau artikel. Hal itu disebabkan karena guru terlalu fokus pada bahasa lisan. dan kurang latihan. Seandainya banyak latihan menulis setiap hari, maka hal itu mungkin tidakkan terjadi.
2.    Menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh
Orang yang sudah terbiasa menulis setiap hari, setiap melihat dan mendengarkan apapun, selalu ingin menerjemahkan apa yang dilihat dan didengarnya itu ke dalam bentuk tulisan dan itu terjadi secara refleks. Begitu halnya, jika ia merasakan sesuatu, maka langsung dituangkan dalam tulisan. Adapun orang yang tidak terbiasa menulis, bisa saja memendam perasaan itu, atau bahkan membutuhkan seseorang yang mau mendengarnya, padahal belum tentu ada yang mau mendengarkannya. Akan tetapi, jika sudah terbiasa menulis, maka selalu punya teman untuk mencurahkan perasaannya, yaitu secarik kertas dan pulpen.
Oleh karena itu, jangan pernah merasa sulit menulis sebelum belajar memulainya. Mulai saja dulu tuliskan apa yang dirasakan, apa yang dilihat, apa yang didengar dan biarkan menglir dengan sendirinya. Jangan lupa mohon petunjuk dan bimbingan kepada Allah swt tentang apa yang harus kita tulis, karena segala sesuatu akan menjadi baik dengan ridha dan inayah-Nya.
3.    Menjadi penyembuh
Orang yang sudah terbiasa menulis, bisa jadi lebih sehat dengan orang yang tidak biasa menulis. Mengapa hal itu bisa terjadi, karena orang yang suka menulis tidak pernah memendam perasaannya, akan tetapi langsung ditumpahkan begitu saja lewat tulisan. Adapun orang yang tidak terbiasa menulis, maka segala macam perasaannya akan terus dipendam dan itulah yang menyebabkan timbulnya berbagai macam permasalahan dalam dirinya. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk mulai belajar menulis, apapun hasilnya.
Berdasarkan paparan tersebut, maka sampailah pada kesimpulan bahwa seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang selalu meminta bantuan kepada orang lain untuk menuliskan naskah bukunya, melainkan orang yang memiliki kemampuan untuk senantiasa menuliskan sendiri naskahnya secara mandiri.

0 komentar:

Posting Komentar

Download Buku Kumpulan Materi Ceramah dan Khutbah Ramadhan

   Sambut Ramadan 1445 H, Kementerian Agama merilis buku Syiar Ramadhan Mempererat Persaudaraan. Buku ini memuat sejumlah materi Kuliah Tuju...