Menciptakan Pola Belajar Efektif dari Rumah
Situasi dan kondisi wabah virus covid-19 ini
membuat kehidupan manusia pada umumnya sedang dihadapkan pada situasi yang di
luar perhitungan, membuat proses pembelajaran tidak bisa dilakukan di sekolah/madrasah.
Proes pendidikan yang biasanya mengandalkan proses pembelajaran di kelas, kini
harus dilakukan secara jarak jauh melalui proses belajar di rumah secara daring.
Pembelajaran jarak jauh harus merubah paradigma guru untuk tidak terpaku pada
proses belajar di kelas dan kreatif menerapkan proses pembelajaran. Guru
harus secara taktis merespon situasi ini dengan tetap menjaga motivasi para
siswa untuk belajar walau melalui proses pembelajaran jarak jauh, agar tercipta
generasi muda yang siap menghadapi masa depan dan menjadi generasi yang lebih
baik.
Bagi Bapak/Ibu guru atau siapa saja yang
berniat mengisi waktu bekerja di rumah dengan muatan yang sangat bermanfaat
untuk bekerja terutama yang berkecimpung dalam bidang pendidikan karena PGRI dan
IGI banyak mengadakan kegiatan secara online dalam beberapa seminar dan
lebih-lebih dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei
2020. Adapun informasi tentang kegiatan seminar dan model seminar atau lainnya
silahkan menghubungi nara hubung pada beberapa poster yang ada.
Hal
terbaik yang kita lakukan saat ini adalah berdiam diri di rumah,
termasuk
menjalankan segala macam ibadah yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan
dan
ibadah lainnya hendaknya dilakukan secara ikhlas di rumah bersama
keluarga. Keharusan
berada di rumah membuat anak-anak di sebagian daerah di Indonesia
belajar dari
rumah atau secara daring. Hal tesebut dilakukan dengan tujuan agar para
siswa tetap
terbiasa belajar dan menjaga keteraturan. Dengan keteraturan itu,
diharapkan
anak-anak ketika masuk sekolah kembali semangat belajarnya tidak padam
dan
materi pembelajaran tidak tertinggal. Namun, konsep belajar dari rumah
secara daring belum sepenuhnya bisa dipraktikkan secara optimal oleh
murid atau guru.
Adapun terkait fatwa, himbauan, bahkan
keputusan bersama antara eksekutif, legislatif, dan MUI di beberapa daerah yang
melakukan pembatasan bahkan penutupan sementara untuk tidak melakukan kegiatan
ibadah berjama’ah dan pengajian di masjid atau mushola lebih-lebih di bulan
Ramadhan yang merupakan bulan ibdah bukanlah untuk menjauhkan umat muslim dari
masjid. Tetapi justru ini sebagai ikhtiar menjemput takdir Allah yang lain.
Apapun pangkat dan jabatan kita, di antara
hal-hal yang dapat kita lakukan sebagai seorang muslim dan sekaligus bagian
dari anggota masyarakat dalam pencegahan wabah virus corona ini adalah sebagai
berikut: pertama dan paling utama, yakni memperkuat dan mempertebal
keimanan kepada Allah SWT. Iman yang kuat akan menuntunkan kita pada sikap
hidup yang optimis dan yakin akan pertolongan Allah. Seorang muslim yang
istiqomah dalam iman kepada Allah, maka akan ditiadakan rasa takut dalam
dirinya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Fusshilat ayat 30. Hal
selanjutnya yang dapat kita lakukan adalah mengisolasi diri, menahan diri untuk
tidak beraktifitas dengan banyak orang. Hal ini sesuai dengan apa yang telah
diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya: “Jika kamu mendengar wabah
di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di
tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR. Bukhari)
Hadits ini mengajarkan bahwa kita harus
berusaha menghindari keburukan yang mungkin terjadi dari suatu wabah yang
sedang berkembang di suatu wilayah. Mengisolasi dan menahan diri untuk tidak
bertemu dengan orang banyak dan atau untuk tidak bepergian, terlebih ke daerah
yang endemic merupakan suatu pilihan yang harus diambil oleh setiap muslim.
Dengan kata lain, sebagai seorang muslim dituntut untuk mampu melakukan
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sehingga dapat mengurangi resiko
bencana, terutama terkait korban manusia. Mudah-mudahan wabah ini segera
berakhir sehingga kita semua bisa melaksanakan segala macam aktivitas sesuai
dengan tugas dan profesi masing-masing sebagaimana biasanya.
luar biasa
BalasHapus